16 Juni 2009

Mimpi Buruk Pada Batita dan Cara Mengatasinya

Hampir 30 % anak batita mengalami mimpi buruk, dan mungkin anak Moms semua juga pernah. Nah ini berkaitan dengan pola pikir anak yang mulai berkembang. Pikiran anak batita penuh dengan fantasi, menjulangnya fantasi di masa batita disebabkan oleh terbatasnya kemampuan anak dalam membedakan khayalan dan kenyataan. Karena itu campur aduk antara kenyataan dan fantasi terbawa dalam mimpi.

Mimpi buruk di picu oleh kejadian sehari-hari kadang-kadang tidak di picu dengan perasaan takut saja Moms, bisa juga karena perasaan gembira yang berlebihan.
  • Terlalu senang dan bersemangat : Anak yang terlau bersemangat karena senang dapat mengalami mimpi buruk. Imbangi semangatnya dengan penerapan disiplin waktu demi menjaganya dari rasa lelah yang sangat yaitu dengan cara beristirahat yang cuku,p membatasi waktu bermain aktif dan membatasi tontonan yang membuat si anak tertawa sampai lupa diri.
  • Makan kekenyangan : Makan secukupnya bertujuan agar kerja lambung tidak terlalu berat sehingga tidur anak bisa nyenyak. Tidur mengistirahatkan kerja organ-organ tubuh, jika lambung berkerja berat pada malam malah kualitas tidurnya terganggu dan ketidaknyenyakan bisa memicu mimpi buruk.
  • Kejadian traumatik : peritiwa traumatik dapat membuat anak di bayangi ketakutan, hindari kejadian yang dapt membuatnya trauma
  • Pengalaman Insidentil : pengalamn cukup menguras emosi seperti bertengkar atau kesal atau di marahi saat menjelang tidur.
Cara Mengatasinya

  • Jangan panik Moms, kalau si kecil menjerit atau menagis, bersikap tenang, peluk tubunhya agar si anak merasa aman.
  • Beri pengertian, kala si batita terjaga dari tidurnya karena mimpi buruk tekankan bahwa yang di alaminya adalah sebuah mimpi. Beri penjelasan kalau mimpi hanya bunga tidur dan hanya terjadi pada saat orang terlelap dan akan hilang saat terjaga. Dan tidak ada yang perlu ditakutkan.
  • Minta ia bercerita, kalau sudah tenang mintalah dia menceritakan kembali mimpinya, bercerita bisa menjadi sebuah katarsis atau pelepasan bagi perasaan yang tertekan. Pujilah si anak jika dia menunjukan sikap berani.
  • Jangan Mengakumali ketakutan, tugas orang tua menghilangkan ketakutan anak bukan menambahnya.
  • Jangan ungkit lagi, jangan minta anak untuk mengingat-ingat lagi mimpi buruknya, apalagi di jadikan senjata suapaya anak bisa mandi, makan, memakai baju dan lain-lain
di sadu dari Nakita No. 526/TH.XI/27 April-3 Mei 2009

Award dari sifa thanx u

Award dari sifa thanx u

Award nih..

kecekecil Award

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP