12 Maret 2009

Buku Bagus Nih


Sudah agak lama juga sih aku membaca buku ini yang berjudul Catatan Hati Seorang Istri By Asma Nadia. Isi bukunya berdasarkan kisah nyata kehidupan seorang istri, seorang perempuan yang menjadi korban dalam kehidupan rumah tangga, bukan kekerasan fisik saja, juga kekerasan mental. Dalam buku ini mengajarkan kita bahwa kehidupan dalam berumah tangga memang misteri, sekarang baik2 saja dalam persekian detik bisa jadi akan berubah buruk whos know.
Kita sebagai kaum perempuan biasanya kalau sudah berkomitmen dalam berumah tangga, pasti akan menjalankan dengan sebaik-baiknya, anak sebagai pengikat sang ibu yang paling kuat. Dan ini biasanya dijadikan sebagai senjata bagi laki2.
Coba anda resapi cerita dalam buku ini, "Ada hati-hati kecil yang harus dijaga, Asma. Setiap mengingat mereka, maka luka-luka lain menjadi kalah penting. Kebahagian saya sempat runtuh, tapi kebahagiaan ketiga anak saya, tidak". Dan saya harus bisa menjaganya. Sekuat Saya."
Sebagai kaum perempuan bertahan dalam menghadapi polah sang suami atau kaum laki2, demi memikirkan kehidupan anaknya atau kehidupannya sendiri yang ngimana dia akan melanjutkan hidupnya tanpa suport dana dari sang suami.

Ada beberapa kisah lain yang menarik dalam buku ini yang tidak bisa saya lupakan, ini percakapan sipenulis dengan seorang laki2 yg sudah bekeluarga kutipan kisah pertama " jika saya menikah lagi: Pertama, kebahagian dengan istri kedua belum tentu, karena tidak ada jaminan untuk itu. Apa yang diluar kelihatan bagus, dalamnya belum tentu. Hubungan sebelum pernikahan yang sepertinya indah, belum tentu terealisasi indah. Dan sudah banyak kejadian seperti itu." Benar sekali, komen saya dalam hati. " yang kedua, Pak?" lelaki itu terdiam, lalu menatap saya dengan pandangan serius. "Sementara luka hati istri pertama sudah pasti, dan itu akan abadi." saya melihat Pak Haris menarik napas panjang, sebelum menuntaskan kalimatnya. "Sekarang bagaimana saya melakukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti, dengan mengambil resiko yang kerusakannya pasti permanen?"

Kutipan kisah kedua "aku takut mengambil keputusan. akupun memperbayak doa dan sholat malam, memohon kepada allah agar diberi petunjuk. Dan memang Allah maha baik dan mendengar. Aku bertumu dengan seorang laki2 yang kebetulan bekerja dipengadilan agama. Darinya kudengar kalimat ini, "bu dalam perkawinan kedua belah pihak haruslah berbahagia. Bila satu pihak berbahagia diatas penderitaan pihak lainnya, maka dalam perkawinan itu sudah tidak bisa dikatakan baik."

Gaya bahasa buku ini sederhana dan mudah dicerna dan pastinya banyak hikmah yang bisa kita ambil dan bisa menjadi tolak ukur bagi kehidupan rumah tangga kita..... jadi pendapat saya this book "Must Read".

0 komentar:

Award dari sifa thanx u

Award dari sifa thanx u

Award nih..

kecekecil Award

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP