15 Januari 2009

Caraku Menghadapi Anak Tanpa Ancaman

Saya ibu punya dua putri cantik, puan 3,5 th dan edlyn 2 th, karena saya adalah ibu rumah tangga, aku betul2 full bisa memperhatikan perkembangan mereka. Saya banyak membaca kalau perkembangan kecerdasan, mental mereka terbentuk dan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor keluarga dan kita sebagai orangtua adalah sebagai contoh pertama mereka. Saya adalah orang yang tidak sabaran, dan saya harus mengurus dua putri yg jarak umurnya cuma 1,5 tahun. Bisa dibayangkan repotnya mengurus mereka dengan macam tingkah polahnya.

Putri pertama saya puan, termasuk anak yang cengeng, dan awalnya agak sulit diatur, dan salah satu cara untuk mengatasinya lewat ancaman. Ancaman keluar kalau saya sudah sangat kesal dengan polah dia, saya mengancam, kalau saya akan pergi kalau dia tidak menuruti saya. Awalnya berhasil dia langsung berhenti nangis atau patuh dengan perintah saya, jadi pada satu waktu, dia bikin tingkah yang membuat saya marah lalu keluarlah ancaman, dia langsung nangis dan menjerit histeris ketakutan. Saya langsung tersadar kalau saya membikin satu kesalahan yang sangat fatal, dengan mengancamnya malah membentuk mental anak saya jadi penakut dan dampak panjangnya bisamenjadi anak yang tidak percaya diri.

Saya langsung mengevaluasi diri dan langsung mengubah strategi untuk menghadapinya. Saya harus berusaha untuk sabar dalam setiap kondisi apapun, setelah saya sendiri tenang, saya akan bisa mengahadapi dia dengan kepala dingin.
Tindakan pertama saya, jalin komunikasi dan mencari tahu mengapa dia tidak mau menuruti saya, saya mendengarkan, biarpun dia belum terlalu bisa mengespresikan keinginginan dia dalam bentuk kata2 maklum masih 3,5 tahun, it work..sedikit demi sedikit sifat histeris dia hilang, dia semudah diatur, dan perkembangan bahasanya melaju pesat, karena saya selalu mendorong dia untuk mengungkapkan apa yang mau dia ungkapkan, dan yang paling penting dia mau melaksanakan permintaan saya tanpa perlu diancam, Alhamdulillah. Dari pengalaman saya tersebut, saya dituntut harus lebih sabar dan harus selalu intropeksi diri.

1 komentar:

adhipraz mengatakan...

Saya juga punya tulisan menarik tentang cara menyuruh anak makan tanpa marah. Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam hangat.

Award dari sifa thanx u

Award dari sifa thanx u

Award nih..

kecekecil Award

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP