Sesekali muncul rasa egoisku, aku mau lebih, aku mau bebas do anyting, spending money tanpa berpikir, seperti masa lalu.
Aku mengerjakan kewajibanku sebagai seorang ibu terhadap anaknya, memandikan, memberi makan, mengajarkan membaca, berhitung, menemani menonton, dll. Datang putriku yang cantik didepanku dan berkata kiss bunda dengan lidahnya yang masih cadel, lalu datang putriku yang satu lagi sambil menangis berkata aku terjatuh bunda, sakit, dengan bahasa yang mungkin hanya aku yang mengerti.
Astaghfirullah aku tersadar dari lamunanku, aku memang banyak mengorbankan segala keinginanku tapi untuk sesuatu yang sangat berharga yaitu rasa senang ada yang membutuhkanku, putriku yang selalu memandangku sebagai orang yang paling mereka percayai, tempat mereka bergantung, dan selalu berkata terima kasih bunda.
Lalu datang suamiku dan berkata tolong bikinkan minum bunda, haus sudah seharian kerja, datanglah secangkir teh manis dihadapan suamiku dan dia memandangku sambil berkata dengan tulus, terima kasih bunda.
Lalu datang keluargaku, bersilahturahmi, aku buatkan teh manis, bikin makanan dengan menu sederhana, bikinkan kentang goreng untuk keponakanku, dan berusaha memberi bantuan kepada keluargaku yang membutuhkan semampuku, dan mereka berkata terimakasih. Sekarang baru aku menyadari, arti aku jadi seorang manusia, ibu, istri,dengan melakukan semuanya itu yang pertama sekali aku dapatkan yaitu pahala dari Allah SWT, rasa cinta dan sayang dari anakku, kesetiaan dan nafkah yang cukup dari suamiku, apalagi yang aku inginkan, Alhamdulillah.